education, music, healthy, and history

Kamis, 25 Januari 2018

makna di balik lagu December- neckdeep

Pada kali ini ane akan membahas tentang lagu dari sebuah band Pop Punk yaitu Neckdeep yang berjudul December. Sekilas info tentang Neckdeep ,  Neck Deep adalah band pop punk yang dibentuk atau didirikan pada tahun 2012 beranggotakan 5 personil yaitu Ben Barlow (Vokal), Fil Thorpe-Evans (Bass), Dani Washington (Drum), Matt West (Gitar) dan Sam Bowden (Gitar). Lagu yang mereka bawakan sangat kental dengan aliran Pop Punk dengan lirik yang menurut ane cukup bagus dan mengandung makna yang sangat dalam. Lagu yang berjudul December ini tidak sengaja ane nemu di Youtube , sejak pertama kali denger aen langsug suka . Lagu tersebut dikemas dengan alunan instrumen yang lumayan easy listening bagi telinga masyarakat awam. Tidak terlalu keras namun saat mendengarnya kita akan merasakan perasaan emosional yang terdapata di lagu tersebut. Lagu December ini di buat dua versi, ada yang versi band dan juga akustik. Berikut adalah lirik dari lagu December.

 "Stumbled around the block a thousand times
 You missed every call that I had tried
So now I'm giving up
A heartbreak in mid December
You don't give a fuck
You never remember me
While you're pulling on his jeans
Getting lost in the big city
I was looking out our window
Watching all the cars go
Wondering if I'll see Chicago
Or a sunset on the west coast
Or will I die in the cold
Feeling blue and alone
I wonder if you'll ever hear this song on your stereo

I hope you get your ball room floor
Your perfect house with rose red doors
I'm the last thing you'd remember
It's been a long lonely December
I wish I'd known that less is more
But I was passed out on the floor
That's the last thing I remember
It's been a long lonely December

Cast me aside to show yourself in a better light
I came out breathing barely breathing and you came out alright
But I'm sure you'll take his hand
I hope he's better than I ever could have been
My mistakes were not intentions this is a list of my confessions I couldn't say

Pain is never permanent but tonight it's killing me

I hope you get your ball room floor
Your perfect house with rose red doors
I'm the last thing you'd remember
It's been a long lonely December
I wish I'd known that less is more
But I was passed out on the floor
That's the last thing I remember
It's been a long lonely December

I miss your face
You're in my head
There's so many things that I should have said
A year of suffering, a lesson learned [x2]

I hope you get your ball room floor
Your perfect house with rose red doors
I'm the last thing you'd remember
It's been a long lonely December
I wish I'd known that less is more
But I was passed out on the floor
That's the last thing I remember
It's been a long lonely December "


Lagu Desembe ini bercerita tentang seseorang yang patah hati akibat putus dengan kekasihnya. Dia disini merasa menyesal karena kesalahan - kesalaha yang dia buat. Perasaan bersalah dan penyesalan selalu menghantui dirinya sehingga dia tidak dapat untuk lepas dari penyesalan itu. Ditambah dengan kenangan mereka mengakibatkan dia gagal untuk move on. Perasaan penyesalan di tuangkan dalam lirik pada lagu ini , dan dia juga berharap untuk bisa memperbaiki kesalahannya. Walau dia tahu bahwa dia tidak dapat memperbaiki kesalahannya tersebut. Pada bagian reff tersebut dia berharap mantan kekasihnya tersebut mendapatkan seseorang yang lebih baik dari dirinya. Seseorang yang dapat memberikan kenyamanan dan  menjadi seperti yang dirinya harapkan.

Selanjutnya pada lirik seberuk reff terakhir dia mengungkapkan perasaan rindunya terhdapa mantannya  tersebut. Walau mantanya tersebut telah melupakannya, dia selalu teringat akan mantannya tersebut Dia juga merasakan kesepian yang mendalam pada bulan desember, mungkin aja dia putus pas bulan desember hehe.

menurut ane itulah makna yang disampaikan dari lagu  December tersebut. Pemaknaan sendiri tergantung dari orang yang mendengarkan lagu . Ditambah lagi saat perasaan lagu  galau , hal tersebut dapat membuat orang meresapi lagu tersebut. Menurut ane mereka menghasilkan lagu dengan lirik yang bagus dengan makna yang dalam. Sehingga membuat ane ngak bosen - bosen dengerin lagunya. sekian dulu dari ane hehe :D.

Sabtu, 20 Januari 2018

ketika rindu ingin berpulang kepadamu

Ada sebuah rindu yang ingin berpulang kepadamu, saat aku melihat senyuman indahmu kala menikmati indahnya malam dengan konstelasinya. Saat kau disini tanpa terpisahkan jarak , disaat yang sama ketika kita menikmati alunan tembang biduan malam. Kini hanya ada rindu yang tertinggal , rindu yang selalu mengoyak hati ketika ingin berpulang kepadamu. Kota ini pun jua yang selalu mencoba menarik rindu disisa - sisa rasa yang telah tertidur.

Kota kecil ini tak begitu istimewa, tak ada kemewahan terasa disana dan sini. Penuh dengan kesan sangat sederhana dan penuh rasa nyaman. Disana kau pun bisa menikmati hal sederhana dengan begitu nikmatnya , begitu menenangkan. Begitu yang aku rasa , tak ada kebisingan hanya ada ketenangan disetiap sudut kota kecil ini. Disetiap sudutnya bisa terlihat tawa dari mereka yang ada , tak terlihat kepenatan di raut muka mereka yang menjajahkan dagangannya. Para orang tua yang bekerja diladang pun juga sama , kehangatan yang ditawarkan selalu saja membuatku ingin kembali disana. Tempat dimana aku dilahirkan dan dibesarkan, dirumah sederhana penuh makna. Walau sederhana , hal itu membuatku menjadi seorang pemuda yang selalu bersyukur atas apa yang aku dapat. Dirumah itu, mereka selalu mengajariku akan indahnya hidup , memberi kehangatan rumah yuang selalu membuatku ingin pulang. Beberapa kali terlihat kepenatan di raut wajah tua mereka , namun yang bisa aku lakukan hanyalah membantu mereka ketika keladang ataupun membantu pekerjaan mereka yang lain. Terkadang mereka menolak untuk aku bantu , mereka hanya menyuruhku untuk rajin belajar supaya bisa merubah kehidupanku kedepannya. Tidak mengalami kehidupan seperti mereka. Mereka berharap kepadaku agar bisa menjadi orang yang berilmu dan berguna bagi sesama. Hal itu yang terus di tanamkan kepadaku , mulai dari aku kecil hingga aku menginjak usia dewasa ini.

Hari demi hari , bulan demi bulan , tahun demi tahun aku lewati disana bersama mereka. Tak ada terpikir untuk pergi untuk mengadu nasib ketempat lain. Apalagi kala itu suasana masih terasa sangat kacau menurutku , apalagi untuk merantau. Tak ada sama sekali terbesit di pikiranku untuk merantau. Walaupun terpikir aku tak tau mau kemana, sanak saudara tak ada di tempat lain.  Ketika aku mulai berusia 20 tahun , pikiran itu mulai muncul di kepalaku. Ditambah lagi ada temanku yang berhasil di tempat rantau dan mengajakku bekerja disana. Dia menjadi saudagar disana , menjual pakaian serta kebutuhan lainnya. Pada awalnya aku tak terlalu memikirkan hal tersebut, namun lama kelamaan keinginan itu telah mengakar kokoh dipikiranku. aku mencoba memberanikan diri untuk mengutarakan hal tersebut kepada orang tuaku. Pada awalnya mereka ragu dan tak mengizinkanku untuk pergi. Aku mencoba meyakinkan mereka dan akhirnya dengan berat hati mereka mengizinkanku. Walau terasa berat , aku mencoba mencoba menguatkan tekadku tersebut. Tepat sebelum pergantian tahun ,aku bersama temanku pergi kesana. Ketempat yang belum pernah aku jajaki. Tempat asing yang teras seperti hutan belantara, siapa yang tau aku akan bisa bertahan disana.

Aku berangkat kesana bersama temanku menggunakan kapal laut. Bila menggunakan kendaraan darat bisa sampai berbulan - bulan untuk sampai kesana. Di pelabuhan kecil itu, ibu dan bapakku menagntar kepergianku dengan deraian air mata. Mereka berpesan kepadaku agar tidak merepotkan temanku saat disana. Selalu menjadi orang yang berguna dan selalu mengabari mereka. Bekal yang aku bawa hanya sedikit, maklum saja kehidupan keluargaku jauh dari kesah berada. nasehat mereka selalu aku ingat. Tepat tengah hari kapal pun berangkat meninggalkan dermaga, rauh pantai pun secara perlahan mulai menghilang digantikan dengan birunya lautan sepanjang mata memandang. Perjalanan ini pun dimulai, menuju tempat asing yang aku tak tau seperti apa. Hampir 3 minggu aku di atas kapal, rasanya sudah bosan pula terombangambing ditengah luasnya samudra. Aku merindukan tanah untuk berpijak, tak ada lagi bau laut. Merindukan bau tanah ketika pagi, merindukan bau rumput setelah hujan. 
" sebentar lagi, aku akan menjejaki tanah. sebentar lagi"pikirku.
Tepat setelah 3 minggu, aku sampai disana. ditempat yang sangat asing bagiku. disana banyak sekali orang dari berbagai ras dan suku. Mulai yang berkulit putih sampai yang berkulit hitam ada disana. Singguh bandar yang sangat besar. Ketika sampai aku langsung menuju kerumah temanku tersebut. Rumahnya lumayan besar , halamannya juga luas sungguh rumah yang bagus. Ditambah lagi posisi rumah yang berada dekat dengan pasar , sungguh posisi yang sangat strategis. Disana temanku menjelaskan tentang pekerjaan yang akan aku lakoni. Dia menjelaskan dengan detail tentang apa saja yang aku lakukan , bagaimana cara melayani pelanggan serta memberikan harga juga. Setelah aku mengerti besoknya aku mulai bekerja.

Setahun sudah aku disana , semuanya berjalan dengan lancar. aku sudah sangat terbiasa dengan kondisi kota yang sangat ribet tersebut. Aktivitas disana tak ada hentinya, siang dan malam tak ada bedanya. Aktivitas tak ada hentinya selalu ada kegiatan disana. Perbedaan kota tersebut sangat berbanding terbalik dengan suasana kotaku. Kebisingan disana - sini , teriakan tuan tanah yang meminta tagihan, kegilaan Mereka yang menghisap harta penduduk biasa, bertindak semena - mena, serta adanya strata sosial sangat kontras terlihat disana. Awalnya aku sudah tidak tahan berada disana , secara perlahan aku sudah mulai terbiasa dengan kehidupan disini. kehidupan keras seperti hutan rimba . Siapa yang kuat dia yang akan berkuasa. Uang menjadi segalanya ,perusahaan dagang besar memonopoli harga, dan para rakyat jelata menjadi tumbalnya. Sungguh membuatku gila, membuatku merasa disini memang hutan rimba. Kegiatan dipasar juga hampir sama seperti pasar pada umumnya. Ada yang berjualan pakaian, bahan masakan, perhiasan, peralatan dapur sampai candu pun ada di perdagangkan. Setiap pedagang dikenakan pajak berjualan. Pajak tersebut dibayar kepada pemerintah kala itu. Mungkin harga yang dibayarkan tidak terlalu besar , namun keuntungan yang didapatpun juga tidak menenetu, Kadang untung kadang ya buntung, hanya habis untuk membayar pajak saja. Begitulah kehidupan disana, bandar besar yang keras. Orang kaya semakin kaya, yang miskin menjadi miskin. Diskriminasi juga sangat terasa disana. aku terkadang berpikir tentang peranan pemerintah disana. Bukannya mereka tak ingin bertindak, namun mereka seakan dikendalikan oleh para lintah darat dari negara sana. Mereka selalu menyokong dana untuk pemerintah sehingga pemerintah tak bisa bergerak. Korupsi dan suap menyuap sudah menjadi hal yang lumrah. Begitulah disana, hanya ada kesedihan diraut mereka yang bekerja demi memenuhi kebutuhan perut mereka.

Kondisi tersebut memang sangat tak mengenakan, ada beberapa hal yang membuatku mencoba bertahan disana. Selain kisah sedih ada beberapa pemandangan yang berbeda ditawarkan disana. Banyak gedung - gedung yang kokoh mengakar kebumi, dengan ornamen yang sangat indah. Pakaian yang mereka kenakan juga sangat berbeda, tidak seperti pakaian pada umumnya. Waktu sangat berharga, serta ilmu pengetahuan lebih mudah untuk diakses. Banyak buku yang dapat di baca di perpustakaan disana. Walaupun aku tidak terlalu bisa membaca, namun temanku mengajarkanku membaca dan menulis. Ketika aku telah bisa membaca, aku terkadang menyempatkan untuk membaca di perpustakaan yang ada disana. Mencoba mencuri waktu dikala tidak bekerja demi memuaskan rasa ingin tahuku akan dunia. Ada yang membuatku selalu menarik datang kesana, ketika aku bertemu dengannya, dia yang membuat hatiku bergetar dengan kencangnya. Dia memang bukan penduduk asli pribumi, dia adalah orang asing yang datang kesini. Wajahnya yang cantik seperti rembulan ketika purnama, senyumnya seindah intan dengan ditemani bibir merah bak mawar merekah menambah kecantikannya. Oh tuhan, sungguh indah ciptaanmu itu.

Setiap akhir pekan aku memang selalu membaca disana, aku selalu melihat dia membaca disana. Membaca dengan anggunnya, terlihat bahwa dia wanita yang cerdas. Aku selalu berusaha mencuri pandang untuk melihatnya, mencuri kesempatan di sudut matinya. menikmati kecantikannya yang membuat jatungku bergetar dengan kencangnya. Namun apalah daya hanya bisa memandanginya , hanay menjadi pemuja rahasia, Maklum saja aku sadar diri, dia berasal dari kelas atas sedangkan aku hanya orang biasa yang mengadu nasib demi kehiudpan yang lebih baik. selalu saja setiap akhri pekan dia pasti disana, membaca buku yang ada disana. Tak ada rasanay seperti sangat hampa, mungkin itulah cinta yang bersarang didalam hati ini.

Pada awalnya mungkin aku memang tak bisa berkenalan dengannya. Namun suatu ketika aku bisa berkenalan denganya. Siang itu memang hari terasa sangat panas , lebih panas dari biasanya. Kala itu aku duduk seperti biasa menunggu barang daganganku. Tak kusangka dari kejauhan aku melihat sosok seperti dirinya berjalan dengan teman atau pembantunya aku tak tahu. semakin lama semakin jelas bahwa itu memang dia. Detak jantung ini semakin memompa dengan kerasnya , keringat dingin bercucuran membasahi bajuku.
"selamat siang nona, nona mau beli apa?'' tanyaku seperti biasa.
" Saya mau beli pakaian ini, kalo boleh tau berapa harganya?''.
"10 gulden saja nona''.
" kalau Sutra berapa harganya?''.
" kalau agak sedikit mahal nona, soalnya ini asli dari negeri Cina. Sekitar 20 gulden saja."
"Tidak bisa kurang kah harganya?".
" Tidak bisa nona, memang harganya segitu. Tidak bisa kurang lagi ''.
" kalo begitu saya ambil sutranya, ini uangnya'' .
"Terima kasih nona, silakan datang lagi kapan-kapan''. ucapku sembari mengambil uangnya.

 Dia pun pergi dengan senyuman manis yang menghiasi wajah cantiknya. amboi, tak bisa aku lukiskan kebahagianku saat itu. Saat aku secara tidak sengaja menyentuh tangan halus bak sutra, dengan kulis seputih salju. Rasanya aku tidak percaya dengan momen tersebut. Ini merupakan hari yang paling bahagia. Sejak saat itu aku mulai memberanikan untuk mengajaknya berbicara ketika bertemu, baik diperpustakaan maupun dilain kesempatan. Terkadang dia juga sesekali datang ke tempatku untuk membeli barang , namun aku tak bisa untuk menanyakan namanya. Lidaku terasa kelu, menatap matanya pun membuatku mematung. Memang rasa ini tak dapat di bohongi. Ketika akhir pekan seperti biasa aku keperpustakaan untuk membaca. Entah kenapa kala itu sangat ramai dipenuhi orang. Aku sampai kesulitan untuk menemukan tempat duduk. Aku berkeliling melihat sekitar, dan yang kosong hanya disampingnya. Mau tidak mau aku menghampirnya.
" bolehkah saya duduk disini Nona?''.
" Tentu saja, silahkan. ''.
'' Terima kasih nona.'' ucapku.
Tidak terasa sudah berjam- jam aku membaca didekatnya. Waktu seakan berjelan dengan pelannya, membuatku menjadi tak tenang. Detak jantung yang memacu dengan kencang, keringat yang bercucuran membuatku tak nyaman. Ketika bel tanda perpustakaan tutup berbunyi. aku pun bersiap untuk pulang. buku aku letakkan diatas meja saja. Di depan pintu perpustakaan aku melihatnya sendirian. aku memberanikan diri untuk menyapanya.
" Lagi menunggu siapa nona?''.
'' lagi menunggu orang yang akan menjemputku, keliatannya dia tidak datang. Biasanya dia selalu menjemputku jam segini.''
" kalo boleh tau rumah nona dimana? mana tau kita satu arah pulang''.
" Rumahku ditengah balai kota dekat dengan pasar''ucapnya.
" Berarti kita satu arah pulang, rumahku juga dekat sana. Apakah nona mau pulang bersama saya? soalnya hari juga sudah mulai gelap. tidak baik gadis pulang sendirian." kataku
Dia hanya mengangguk, lalu kami pun pergi. sepanjang perjalanan terjadi obrolan biasa, dan dari situ aku mengetahui namanya. Maria, namanya sang nona tersebut. Dia berasal dari Negeri nan jauh dibarat. Dia datang kesini karena diajak ayahnya yang mendapatkan pekerjaan disini. Akupun juga mengenalkan diriku. Saat itu merupakan momen langka dan yang teramat indah. Obrolan kami terhenti ketika Dia sampai kerumahnya. Rumah yang sangat besar dan mewah. Di depan pintu pagarnya dia melambaikan tangannya dengan senyuman manis bak bulan purnama. "Ya tuhan mimpi apa aku semalam" pikirku. Kami pun berpisah dan pulang kerumah masing- masing.

Sejak saat itu bila berjumpa, kami selalu menyapa. Ketika di perpustakaanpun terkadang kami juga duduk bersama dan bertukar pikiran. Bercengkrama dan menceritakan tentang kampung halaman kami masing - masing. Terkadang kami juga pulang bersama ketika tak ada yang menjemputnya. Menikmati langit ketika bersama, Menikmati konstelasi langit yang indah. Menikmati setiap detik dikala temaram mulai datang, menikmati setiap alunan bidaun malam. sungguh sangat indah, sangat indah. Lama kelamaan kami pun mulai dekat. Terkadang saling mengirim surat tanpa di ketahui siapapun. Begitulah yang selalu, namun pekerjaanku tidak lupa pekerjaanku aku lakukan dengan tuntas. Aku juga mengumpulkan sedikit dari gajiku untuk iorang tuaku dan juga untuk mengajak dia pergi . 2 hal tersebut menjadi penyemangatku saat ketika bekerja, bertahan ditengah lemahnya tekadku saat itu. Bila memikirkan rindu, aku selalu menahan di untuk keluar. Menunggu akhir pekan untuk bertemu dengannya. Memulangkan rindu yang bersarang di dadaku, mememulangkan beberapa rasa ketika ingin melihatnya disana. 

 

Selasa, 16 Januari 2018

sebuah makna dari lagu " Man Upon The Hill "

mungkin pada kesempatan kali ini gua akan membahas lagu ''Man Upon The Hill" dari Stars and Rabbit. mungkin kalian semua jarang mendengar nama band ini dikarenakan band ini merupakan band folk indie yang notabenenya bukan berasal dari label musik terkenal seperti Sony Music, dan lain sebagainya. Pertama kali gua suka lagu berawal temen gua menyetel mp3-nya. Awal denger pasti ada terbesit pemikiran " kok lagunya gini? " atau "kok rada aneh ya lagunya? " . Itu pertama kali gua rasakan, namun setelah didengar berulang kali ternyata lagu ini sangat di rekomendasiin buat kamu yang lagi galau atau yang lagi ngak bisa move on . :D

Iringan nada pada lagu tersebut sangat easy listening di tambah dengan vokal dari mbak Elda yangkhas dan unik. Sedikit tambahan, sebenarnya mbak elda dulunya juga seorang vokalis dari salah satu band yang menurut gua keren. Kalian pasti pernah denger band yang namanya Evo, mbak Elda dulunya merupakan vokalis dari band tersebut. Kembali ke topik, "Man Upon The Hill" sangat enak untuk didengar apalagi ketika lagi ada pikiran tentang si doi. Rasa gundah akan segera menyelimuti pikiran dan suasana akan berubah menjadi galau ( begitu yang gua rasain setiap kali denger lagu tersebut). Lirik pada lagu tersebut seperti berikut :

 Hey man upon the hill, up here…
I used to write you
You loved the way I watch the sun
Through my finger
We spent sometimes to the day we met

Can I fall into your constellation...
Ah... ah... ah... aa... eye

We drove in the wind...
Opened the window

Waved to nothing...
Just to keep us awake

We drove under the heavy rain
Soaking wet yes
We laughed at it yet
And tell me more of your constellation arm...

And we danced in the room
Grew our heart a bloom
I stopped right there
You've found a new home

And I should be happy…
Ayayaya...
Uhhh...
I should be happy...
(sumber :http://www.lorongmusik.com/2017/10/lirik-lagu-stars-and-rabbit-man-upon.html)


Itu adalah lirik dan lagu Man Upon The Hill tersebut, dari judulnya mungkin bisa diartikan lelaki atau orang diatas bukit. Lagu ini memiliki makna yang sangat dalam menurut gua, awalnya gua hanya suka instrumentalnya doang. Karena gua penasaran dengan lagu tersebut akhirnya gua iseng- iseng nyari lirik dan artinya. Menurut gua, lagu ini bercerita tentang seseorang yang masih berada dalam zona memorinya bersama sang doinya. Ketika perpisahan datang doi belum siap dengan hal tersebut, masih terbelengggu rasa yang sangat dalam. Kerinduan ataupun kenangan bersama yang mereka buat mengakibatkan si doi belum bisa melupakan kenangan tersebut. ketika pasangannya telah menemukan hati baru , lalu apa yang akan dia lakukan. Mengharap kembali pun tak bisa ia utarakan, hanya kenangan yang menyesakkan pikiran . Membuka luka yang tercipta, semuanya tak akan berakhir bila tak bisa melepaskan rasanya. Ketika dia telah menemukan " Rumah " baru untuk singgah, ketika dia memulai kembali sebuah hubungan dengan pilihannya. kemudian apa yang akan dilakukan? menunggu kembali sebuah rasa tersebut hanya menjadi pilihan konyol . lagu ini seakan mengajak pendengar terbawa kedalam alunan sendu, membawa kita dalam lirik- lirik sendu . Ketika dia telah mendapatkan rumah baru, mungkin kita hanya bisa menerima dengan lapang dada. Memaksa hati merelakan walau sesak masih menghinggapi luka didalam ruang diri. Menyambut dengan senyuman, merelakan dengan keikhlasan. Mungkin inilah yang ingin disampaikan dari lagu trersebut. Pada awalnya mungkin saja susah, namun lama - kelamaan semuanya akan kembali seperti biasanya. Toh cinta juga tak bisa untuk di paksakan . Menghilangkan rasa dengan melihat angkasa, membayangkan konstelasi yang menyembuhkan luka. Tak selamanya harus berdiam diri diatas bukit yang membawa ketenangan. Membuka hati kepada rumah lain mungkin bisa menjadi pilihan terbaik

Itulah makna yang dapat gua tangkap dari lagu tersebut, kalian juga bisa mendengar dan memaknai makna yang ada pada lagu tersebut. Lagu tersebut sangat recomended bagi kalian yang lagi dilanda galau akibat di putus ama  doi. Berikut lagu Man Upon The Hill tersebut . By the Way, video klipnya keren loh heheh :D.

Rabu, 10 Januari 2018

rindu

ada rindu yang terselip dalam kicauan tinta
menggambarkan alunan indah setiap kali ku baca
antara senja yang mengikat hati, antara pagi yang melepas jiwa ke lain hari
tersirat beberapa kisah, yang terpendam didalam  riaknya lautan senja

dan lalu, rasa ini memulangkan kata kepada dikau
yang tak lebih menjadi penghuni lama sisi diri
memulangkan rasa nostalgia kita
disetiap sisi kota, aku tak lupa semerbak harum bunga yang dikau puja puan

jangan lagi, hanya kata ini dan ini lagi
memenjarakan daku, engkau pun begitu jua puan
aku rasa, cerita senja tak memainkan memori begitu saja
sementara, ku ingin meringkuk diam diantara senyapnya ladang padi

oh senja, bisakah kau lihat kesana
ada kebebasan didalam diri seorang penjual bunga
menikmati aroma demi aroma, melepaskan beribu juta sumpah
bila dunia hanya memusingkan ia yang terluka

lihatlah rindu, ada purnama yang menari bebas
ada ribuan angan yang melambung disana
dan mars, bolehkah kau rajut sebuah jubah indah?
yang menghiasi konstelasi langit malam ini

senandungun sadar, kabut rindu tak lebih dari sebuah racun
mempengaruhi, membuat pusat diri menjadi kaku
antara sadar atau tidak, aku hanya ingin terlelap puas
melepaskan penat jiwa, meregangkan setiap inci demi inci mimpi

kini dan nanti, aku hanya menunggu sedikit hujan
membasahi diri , terbalut kekalutan hati
menenggelamkan mata ini, dalamkosongnya emosi
ah terpenjara dalam sisi negatif ini memaksa diri terkunci

puan, rindu ini tak bertepi
disana dikau larungkan, disana jua kan daku dapati
sebuah perahu kertas, bertuliskan rasa
berbalaskan berjuta penyesalan jiwa

dan maya, semuanya menentang rasi bintang
terbentur akan harmoni dalam alunan gendang
melanglang pun tak menghenikan riak rindu
menambah sedikit demi sedikit, bahwa rindu hanya sebatas rindu

pena dan kertas, ku taruhkan rasa kepadamu
bertaruh diatas sebuah goresanmu
mencurahkan beberapa kiasan tentangmu
dan rindu, semakin memuncak diatas ambang pintu

oh puan, ada rindu yang ingin berpulang kepadamu
meminta untuk bertemu, mengalahkan kesakitan itu
mencoba menguasai pikiran, menguasai apa yang tak ingin dinanti
mungkin jua, setiap rindu ingin berpulang kepadamu 
ya kepadamu yang jauh untuk ku sentuh

Taluk Kuantan, 10 januari 2018

Minggu, 07 Januari 2018

ada apa dengan kamarku?

pernahkah terbayang akan mendengar suara di balik kamarmu, saat tak ada seorangpun disana? mungkin begitu yang sering aku rasakan. tepatsetiap pergantian malam kepagi atau kapanpun aku saat mebayangkan beberapa fantasi liar mengenai mimpi seorang anak kecil. suara tangis ataupun suara orang bernyanyi aku tak begitu pasti mengenai hal tersebut. namun semua suara itu selalu membuat detak jantung ini mengebu dengan kencangnya. pertama kali memang membuatku merasa takut dan terkadang menjadi sedikit parno mengenai hal tersebut. semakin lama semakin membuat aku penasaran mengenai suara misterius tersebut.

aku mungkin tak pernah membayangkan akan peristiwa ganjil di kamarku. sejak kepindahanku dirumah tua bergaya arsitektur indis tersebut. rumahku yang terletak disalah satu kota besar yang ada disekitaran kota bandung. kepindahanku kesana dikarenakan orang tuaku yang ditugaskan untu bekerja disana. rumah yang kutempati tidak terlalu luas, namun cukup untuk keluargaku disana. kesana kuno langsung terasa disana, mulai dari gaya bangunannya, bentuk jendela , pintu, serta ruangannya sangat kuno bergaya eropa. bisa di bayangkan kalo berada disana , aku membayangkan aku berada dimasa lalu seperti tuan dan nyonya belanda pada masa lalu.

aku juga tak pernah membayangkan akan fenomena ganjil yang ada disana, tak ada cerita aneh yang pernah kudengar dari tetangga mengenai rumah tersebut. rumah tersebut hanya seperti rumah pada biasanya, walau terkadang aku juga merasakan beberapa hawa aneh saat berada dibagian belakang rumahku. apalagi ditumbuhi pohon besar yang umurnya mungkin hampir sama dengan umur rumahku ataupun mungkin bisa lebih tua dari rumahku. kesan mistis bisa langsung terasa ketika berada disana.

sejak sebulan berada kepidahan disana, aku baru mulai merasa ada yang aneh dengan rumah tersebut, apalagi kamarku. awalnya hanya biasa saja, taka da keganjilan disana, hanya saja aku sering mendengarkan deritan jendela tua ketika ku buka . semakin lama kutempati disana, aku semakin merasakan keganjilan yang ada dikamarku. awal bermula ketiak buku-buku yang kususun rapi diatas meja jatuh dan berserakan dilantai, adajuga ketika kupulang seklah buku terbuka sendirinya. buku tersebut terbuka begitu saja padahal aku tak pernah meninggalkan buku setelah di baca. kupikir aku hanya lupa membereskannya, tetapi semakin lama hal ganjil tersebut semakin menjadi-jadi. pernah ingin ku ceritakan kepada orang tuaku,tapi aku mengurungkan niatku. takut mereka berpikiran aku hanya mengada-ngada saja . aku hanya memendam kejadian tersebut tanpa menceritakan kepada siapun. puncaknya ketika aku mendengarkan suara tangisan seseorang yang sangat jelas di kamarku. ketika itu waktu sudah larut malam,aku baru selesai menonton kala itu diruang tengah. saat melangkahkan kaki menuju ke kamarku, perlahan-lahan aku mendengar sayup-sayup suara seperti tangisan seorang wanita. entah dari mana suara itu aku juga tak peduli, semakin dekat dengan kamarku, semakin jelas pula aku mendengarnya. ketika pintu aku buka, ada sesosok bayangan yang duduk di tempat tidurku. "siapa itu?" pikirku. aku hanya mematung kala itu,ketika bayangan itu menoleh kepadaku dan mendekatiku, aku kemudian berlari ke kamar orang tuaku sambil menangis ketakutan. mereka terkejut ,''ada apa, kok tiba-tiba kamu menangis?". "ada orang dikamarku bu, aku takut.'' kataku. mereka langsung melihat kamarku, tak ada siapa-siapa disana. mereka langsung menenangkanku sambil mengatakan tak ada siapa-siapa disana. aku hanya bisa terdiam sambil memikirkan kemana dia pergi.

sudah setahun setelah kejadian itu, aku mulai terbiasa dengan hal tersebut. ketakutan yang awalnya aku rasakan mulai menjadi rasa penasaran. penasaran akan sosok yang terkadang aku jumpai dikamarku. aku mulai mengecek rumahku, aku hanya penasaran akan cerita masa lalu yang ada disana. aku mengecek kesemua bagian, namun tak ada menemukan apapun. ketika ku buka ruangan gudang dibeakang rumahku, ada sepucuk surat berbahasa belanda yang ada disana dengan sepucuk foto pemuda pribumi disana. pertanyaan yang bermunculan dikepalaku tak mungkin aku jawab, jangankan mengerti surat tersebut membacanya saja kau tak bisa. surat tersebut hanya kusimpan di mejaku.  kuputar berberapa lantunan musik  lawas yang kusuka, tak lama setelah itu aku tertidur. aku bermimpi bertemu sesosok wanita belanda yang sangat cantik dikamarku. dia begitu cantik dengan gaun lusuh putihnya. tergurat di wajahnya kesan kesedihan. dia hanya terdiam memandangiku, wajahnya yang cantik dengan tatapan yang sedikit dingin. membuat orang yang melihatnya menjadi merinding. ada sedikit bercak noda darah di tangan kanannya. ada luka menganga yang menyatu dengan kulit putih saljunya. aku hanya melihatnya, tanpa bersuara. dia memandangiku, bibir indahnya kemudian mulai mengucapkan kata-kata, sayup terdengar. semakin lama semakin aku tak mengerti, apa karna aku masih bermimpi. hal terakhir yang teringat dari apa yang diucapkannya hanya sebuah nama, ya namanya. laurens van

saat ini aku telah menginjak jejang pendidikan smp, aku bersekolah di salah satu smp yang ada didekat rumahku. smp biasa bukan smp favorit yang ada di kota kembang tersebut. saat itu aku memiliki teman yang bisa melihat  mereka yang kasat mata. dia selalu bercerita tentang apa yang dia lihat kepadaku, mulai dari penghuni sekolah seperti kunti, pastur tanpa kepala, terkadang saat aku ajak nongkrong pun dia selalu bercerita tentang yang dia lihat. terkadang rasa takut dan penasaran bercampur aduk ketika dia bercerita. lama kelamaan aku akhirnya menceritakan apa yang aku rasakan, dia pun penasaran dengan apa yang ku ceritakan. dia mengatakan kepadaku bahwa si"dia" ingin menyampaikan sesuatu kepadaku namun tak tau apa. aku hanya mendengarkan saja ceritanya

suatu ketika aku pernah mengajaknya kerumahku ketika mau mengerjakan pr sekolahku. aku bawa dia kekamarku. dia melihat sekitar dan memandang lama tepat disudut kamarku. " eh dia ada disana, lagi memerhatikan kita."." seriusan? emang sebelah mana?". tanyaku kepadanya. dia menunjuk kearah pojokan kamarku. sontak saja bulu kudukku mulai merinding, tak lama setelah itu bau meyan mulai menusuk masuk ke dalam tubuhku. " mau aku tanyain ngak kenapa dia disana?''. " emang bisa? coba aja tanya. gue udah penasaran sejak pindah kesini. dulu aja sering banget denger suara dia sampai jadi risih. coba tanya kenapa dia ada disini, kenapa sampai bisa dikamar gue aja.". dia mulai diam sekitaran 10 menitan, aku melihat saja. jangankan tau apa yang temenku lakukan, bisa ngeliat aja kagak bisa. " dia udah lama disini, penghuni awal rumah ini. dia meninggal bunuh diri akibat cintanya dilarang sama orang tuanya. soalnya dia suka sama cowok pribumi. dulu katanya itu dilarang.karna ketauan dia dikurung dikamar ini. ngak dibolehin keluar. karna udah ngak tahan akhirnya dia bunuh diri." kata temenku. " emang si cowoknya kemana kalo boleh tau?.". temen gua hanya menggeleng tidak tahu. aku hanya terdiam saja dan tak ingin menanyakan apapun lagi. rasa penasaran mulai terjawab. aku lanjutkan untuk menyelesaikan pr sekolahku bersama temenku.

sejak saat itu, aku mulai penasaran ingin melihat sosoknya. aku iseng memanggil namanya saat tengah malam. hal bodoh ini kulakukan berkali- kali namun ngak ada yang keluar. suatu ketika pada suatu malam,pas juga malam jum'at kliwon . aku panggil namanya, suasana mulai agak mistis. keheningan terasa di kamarku hanya nyanyian jangkrik yang terdengar. sesekali suara abang-abang tukang sate yang terdengar." ah mungkin emang ngak bakal keliatan nih" pikirku. ketika ku balikkan badanku ke belakang, dia ada disana. ya tepat di hadapanku, dengan wajah cantik pucatnya. tatapan dinginnya dibalut gaun putih usangnya. aku sontak terkejut, terjatuh dikasurku. dia hanya memandangiku, sekitar 5 menitan aku mematung. dia tiba-tiba saja menagis. meracau dengan bahasa belandanya. aku kebingungan, apa yang akan kulakukan mengerti bahasanya saja enggak. " kamu kenapa?' sambil kuberanikan untuk bertanya. entah mengapa aku mengerti akan apa yang dia ucapkan. dia berkata bahwa dia merindukan orang yang dicintainya, namanya zainudin. sejak dia dikurung didalam kamarnya dia tak pernah mengetahui bagaimana keadaan pujaan hatinya. setelah kematiannya pun dia tetap masih tertahan dengan hal tersebut, sampai saat ini. aku hanya bisa mendengarkannya. aku tak tau harus berbuat apa, untuk mencari tau tentangnya pun sudah tidak mungkin. mendengarkan menjadi hal terbaik ketika itu. setelah lama dia bercerita dia menghilang. rasa penasaranku dan pertanyaanku sejak dulu telah terjawab. namun aku bingung bagaimana untuk membantunya lepas dari karmanya. aku terkadang iba terhadapnya, lagian dia juga sudah meninggal. mungkin mendoakan menjadi cara terbaik. semenjak kejadian itu , aku sering mengajak berkomunikasi dengannya. pernah suatu ketika menunjukkan surat yang aku temukan. ekspresinya sedikit berubah yang dulunya sering sedih menjadi terlihat bahagia. wajah cantik bak putri raja, dengan senyum seindah purnama membuat orang yang melihatnya menjadi jatuh hati. dia sedikit menjadi berbeda setelah surat itu aku tunjukan. terkadang aku juga sering menceritakan masalahku kepadanya, dia hanya mendengarkannya sambil memberi nasehat. aku terkadang berpikir, apakah aku gila bercerita kepadanya. setidaknya aku sudah tidak takut dengannya lagi seperti pertama kali aku berinteraksi dengannya.

Kamis, 04 Januari 2018

Makna lagu November - SWS

kali ini saya kan membahas lagu dari SWS yang berjudul November. lagu ini bercerita tentang kerinduan seseorang terhadap orang yang dia kasishi dan kerinduan terhadap kampung halamannya. menurut saya lagu tersebut sangat ena untuk didengar dengan alunan nada yang sendu, musiknya pun enggak terlalu keras dan sangat easy listening. pertama kali saya menyukai SWS ini ketika mendengar lagu If you Can't hang yang membuat saya menyukai band tersebut. kebanyakan lagu yang mereka buat juga bagus dengan lirik-lirik yang menyentuh. salah satunya adalah Lagu november. 

pada lagu ini terdapat lirik-lirik yang membuat suasana menjadi sendu dengan nada yang membuat galau ketika mendengarnya. Lagu november ini bercerita tentang seseorang yang merindukan orang- orang yang dia sayangi. seperti pada lirik verse pertama:
"every day it’s all the same.
like no matter what the reason is,
the seasons never change.
i think of all the time i spend
drifting far away and zoning out,
as i’m clocking in. 
tell my loved ones that i wish them well."

 pada lirik ini dia bercerita mengenai perasaannya pada saat mengingat orang orang yang dia kasihi. saat menghabiskan waktu bersama mereka. kerinduan yang terpendam membuat dia mengeang masa masa tersebut saat mereka terpisah jauh. dia juga ingin menyampaikan perasaan rindunya terhadap seseorang yang ia cintai ketika ia berada jauh darinya. pada reffnya:

" there’s a fire in this november sky,
it’s burning up, burning up,
they’ll remember me tonight.
there’s a fire in this november sky,
it’s building up, building up,
they’ll remember me tonight,
in this town, in this town."
 
pada bagian lirik reff tersebut, dia mengungkapkan perasaan rindunya terhadap suasana kotanya, kerinduan saat malam tersebut tepat pada malam di bulan november. kerinduan terhadap kota tersebut dan berusaha mengingat setiap inci demi inci gambaran suasana kota tersebut. kenangan yang ada menyebabkan dia rindu akan kebersamaan saat itu. seakan semuanya menjadi memori terindah saat tersebut. ketika bulan november datang dan berganti, semuanya tetap saja sama. namun kenangan dan perasaan kerinduan yang dia rasakan tetap menyeruak didalam kepalanya. serta dia berharap mereka akan tetap mengingatnya. lagu ini sangat cocok untuk kamu dengarkan ketika lagi galau hehe. mungkin segitu dulu tulisan dari saya ,pemaknaan bisa saja berbeda tergantung dari orang yang mendengar dan merasakan apa yang mereka tuangkan dalam lagu tersebut. :)
kalo rindu jangan di pendam aja, di curahkan saja. Baik dengan mendengarkan musik, ataupun menemuinya hehe. :)