education, music, healthy, and history

Minggu, 07 Januari 2018

ada apa dengan kamarku?

pernahkah terbayang akan mendengar suara di balik kamarmu, saat tak ada seorangpun disana? mungkin begitu yang sering aku rasakan. tepatsetiap pergantian malam kepagi atau kapanpun aku saat mebayangkan beberapa fantasi liar mengenai mimpi seorang anak kecil. suara tangis ataupun suara orang bernyanyi aku tak begitu pasti mengenai hal tersebut. namun semua suara itu selalu membuat detak jantung ini mengebu dengan kencangnya. pertama kali memang membuatku merasa takut dan terkadang menjadi sedikit parno mengenai hal tersebut. semakin lama semakin membuat aku penasaran mengenai suara misterius tersebut.

aku mungkin tak pernah membayangkan akan peristiwa ganjil di kamarku. sejak kepindahanku dirumah tua bergaya arsitektur indis tersebut. rumahku yang terletak disalah satu kota besar yang ada disekitaran kota bandung. kepindahanku kesana dikarenakan orang tuaku yang ditugaskan untu bekerja disana. rumah yang kutempati tidak terlalu luas, namun cukup untuk keluargaku disana. kesana kuno langsung terasa disana, mulai dari gaya bangunannya, bentuk jendela , pintu, serta ruangannya sangat kuno bergaya eropa. bisa di bayangkan kalo berada disana , aku membayangkan aku berada dimasa lalu seperti tuan dan nyonya belanda pada masa lalu.

aku juga tak pernah membayangkan akan fenomena ganjil yang ada disana, tak ada cerita aneh yang pernah kudengar dari tetangga mengenai rumah tersebut. rumah tersebut hanya seperti rumah pada biasanya, walau terkadang aku juga merasakan beberapa hawa aneh saat berada dibagian belakang rumahku. apalagi ditumbuhi pohon besar yang umurnya mungkin hampir sama dengan umur rumahku ataupun mungkin bisa lebih tua dari rumahku. kesan mistis bisa langsung terasa ketika berada disana.

sejak sebulan berada kepidahan disana, aku baru mulai merasa ada yang aneh dengan rumah tersebut, apalagi kamarku. awalnya hanya biasa saja, taka da keganjilan disana, hanya saja aku sering mendengarkan deritan jendela tua ketika ku buka . semakin lama kutempati disana, aku semakin merasakan keganjilan yang ada dikamarku. awal bermula ketiak buku-buku yang kususun rapi diatas meja jatuh dan berserakan dilantai, adajuga ketika kupulang seklah buku terbuka sendirinya. buku tersebut terbuka begitu saja padahal aku tak pernah meninggalkan buku setelah di baca. kupikir aku hanya lupa membereskannya, tetapi semakin lama hal ganjil tersebut semakin menjadi-jadi. pernah ingin ku ceritakan kepada orang tuaku,tapi aku mengurungkan niatku. takut mereka berpikiran aku hanya mengada-ngada saja . aku hanya memendam kejadian tersebut tanpa menceritakan kepada siapun. puncaknya ketika aku mendengarkan suara tangisan seseorang yang sangat jelas di kamarku. ketika itu waktu sudah larut malam,aku baru selesai menonton kala itu diruang tengah. saat melangkahkan kaki menuju ke kamarku, perlahan-lahan aku mendengar sayup-sayup suara seperti tangisan seorang wanita. entah dari mana suara itu aku juga tak peduli, semakin dekat dengan kamarku, semakin jelas pula aku mendengarnya. ketika pintu aku buka, ada sesosok bayangan yang duduk di tempat tidurku. "siapa itu?" pikirku. aku hanya mematung kala itu,ketika bayangan itu menoleh kepadaku dan mendekatiku, aku kemudian berlari ke kamar orang tuaku sambil menangis ketakutan. mereka terkejut ,''ada apa, kok tiba-tiba kamu menangis?". "ada orang dikamarku bu, aku takut.'' kataku. mereka langsung melihat kamarku, tak ada siapa-siapa disana. mereka langsung menenangkanku sambil mengatakan tak ada siapa-siapa disana. aku hanya bisa terdiam sambil memikirkan kemana dia pergi.

sudah setahun setelah kejadian itu, aku mulai terbiasa dengan hal tersebut. ketakutan yang awalnya aku rasakan mulai menjadi rasa penasaran. penasaran akan sosok yang terkadang aku jumpai dikamarku. aku mulai mengecek rumahku, aku hanya penasaran akan cerita masa lalu yang ada disana. aku mengecek kesemua bagian, namun tak ada menemukan apapun. ketika ku buka ruangan gudang dibeakang rumahku, ada sepucuk surat berbahasa belanda yang ada disana dengan sepucuk foto pemuda pribumi disana. pertanyaan yang bermunculan dikepalaku tak mungkin aku jawab, jangankan mengerti surat tersebut membacanya saja kau tak bisa. surat tersebut hanya kusimpan di mejaku.  kuputar berberapa lantunan musik  lawas yang kusuka, tak lama setelah itu aku tertidur. aku bermimpi bertemu sesosok wanita belanda yang sangat cantik dikamarku. dia begitu cantik dengan gaun lusuh putihnya. tergurat di wajahnya kesan kesedihan. dia hanya terdiam memandangiku, wajahnya yang cantik dengan tatapan yang sedikit dingin. membuat orang yang melihatnya menjadi merinding. ada sedikit bercak noda darah di tangan kanannya. ada luka menganga yang menyatu dengan kulit putih saljunya. aku hanya melihatnya, tanpa bersuara. dia memandangiku, bibir indahnya kemudian mulai mengucapkan kata-kata, sayup terdengar. semakin lama semakin aku tak mengerti, apa karna aku masih bermimpi. hal terakhir yang teringat dari apa yang diucapkannya hanya sebuah nama, ya namanya. laurens van

saat ini aku telah menginjak jejang pendidikan smp, aku bersekolah di salah satu smp yang ada didekat rumahku. smp biasa bukan smp favorit yang ada di kota kembang tersebut. saat itu aku memiliki teman yang bisa melihat  mereka yang kasat mata. dia selalu bercerita tentang apa yang dia lihat kepadaku, mulai dari penghuni sekolah seperti kunti, pastur tanpa kepala, terkadang saat aku ajak nongkrong pun dia selalu bercerita tentang yang dia lihat. terkadang rasa takut dan penasaran bercampur aduk ketika dia bercerita. lama kelamaan aku akhirnya menceritakan apa yang aku rasakan, dia pun penasaran dengan apa yang ku ceritakan. dia mengatakan kepadaku bahwa si"dia" ingin menyampaikan sesuatu kepadaku namun tak tau apa. aku hanya mendengarkan saja ceritanya

suatu ketika aku pernah mengajaknya kerumahku ketika mau mengerjakan pr sekolahku. aku bawa dia kekamarku. dia melihat sekitar dan memandang lama tepat disudut kamarku. " eh dia ada disana, lagi memerhatikan kita."." seriusan? emang sebelah mana?". tanyaku kepadanya. dia menunjuk kearah pojokan kamarku. sontak saja bulu kudukku mulai merinding, tak lama setelah itu bau meyan mulai menusuk masuk ke dalam tubuhku. " mau aku tanyain ngak kenapa dia disana?''. " emang bisa? coba aja tanya. gue udah penasaran sejak pindah kesini. dulu aja sering banget denger suara dia sampai jadi risih. coba tanya kenapa dia ada disini, kenapa sampai bisa dikamar gue aja.". dia mulai diam sekitaran 10 menitan, aku melihat saja. jangankan tau apa yang temenku lakukan, bisa ngeliat aja kagak bisa. " dia udah lama disini, penghuni awal rumah ini. dia meninggal bunuh diri akibat cintanya dilarang sama orang tuanya. soalnya dia suka sama cowok pribumi. dulu katanya itu dilarang.karna ketauan dia dikurung dikamar ini. ngak dibolehin keluar. karna udah ngak tahan akhirnya dia bunuh diri." kata temenku. " emang si cowoknya kemana kalo boleh tau?.". temen gua hanya menggeleng tidak tahu. aku hanya terdiam saja dan tak ingin menanyakan apapun lagi. rasa penasaran mulai terjawab. aku lanjutkan untuk menyelesaikan pr sekolahku bersama temenku.

sejak saat itu, aku mulai penasaran ingin melihat sosoknya. aku iseng memanggil namanya saat tengah malam. hal bodoh ini kulakukan berkali- kali namun ngak ada yang keluar. suatu ketika pada suatu malam,pas juga malam jum'at kliwon . aku panggil namanya, suasana mulai agak mistis. keheningan terasa di kamarku hanya nyanyian jangkrik yang terdengar. sesekali suara abang-abang tukang sate yang terdengar." ah mungkin emang ngak bakal keliatan nih" pikirku. ketika ku balikkan badanku ke belakang, dia ada disana. ya tepat di hadapanku, dengan wajah cantik pucatnya. tatapan dinginnya dibalut gaun putih usangnya. aku sontak terkejut, terjatuh dikasurku. dia hanya memandangiku, sekitar 5 menitan aku mematung. dia tiba-tiba saja menagis. meracau dengan bahasa belandanya. aku kebingungan, apa yang akan kulakukan mengerti bahasanya saja enggak. " kamu kenapa?' sambil kuberanikan untuk bertanya. entah mengapa aku mengerti akan apa yang dia ucapkan. dia berkata bahwa dia merindukan orang yang dicintainya, namanya zainudin. sejak dia dikurung didalam kamarnya dia tak pernah mengetahui bagaimana keadaan pujaan hatinya. setelah kematiannya pun dia tetap masih tertahan dengan hal tersebut, sampai saat ini. aku hanya bisa mendengarkannya. aku tak tau harus berbuat apa, untuk mencari tau tentangnya pun sudah tidak mungkin. mendengarkan menjadi hal terbaik ketika itu. setelah lama dia bercerita dia menghilang. rasa penasaranku dan pertanyaanku sejak dulu telah terjawab. namun aku bingung bagaimana untuk membantunya lepas dari karmanya. aku terkadang iba terhadapnya, lagian dia juga sudah meninggal. mungkin mendoakan menjadi cara terbaik. semenjak kejadian itu , aku sering mengajak berkomunikasi dengannya. pernah suatu ketika menunjukkan surat yang aku temukan. ekspresinya sedikit berubah yang dulunya sering sedih menjadi terlihat bahagia. wajah cantik bak putri raja, dengan senyum seindah purnama membuat orang yang melihatnya menjadi jatuh hati. dia sedikit menjadi berbeda setelah surat itu aku tunjukan. terkadang aku juga sering menceritakan masalahku kepadanya, dia hanya mendengarkannya sambil memberi nasehat. aku terkadang berpikir, apakah aku gila bercerita kepadanya. setidaknya aku sudah tidak takut dengannya lagi seperti pertama kali aku berinteraksi dengannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar