education, music, healthy, and history

Senin, 23 April 2018

tuan kelana

senandung jiwa pengelana
datang dan pergi ditengah prahara
memanjatkan doa lewat rasa
menghirup oksigen dalam relung kecilnya

berkelana, menantan rasi bintang
menuntut semua yang membuat ia gundah
mencari setiap rasa ditengah lebatnya hutan aksara
menepi ditengah padang rumput gersang

sang pengalan, bolehkah hamba bersamamu?
menapaki jejak tiap jejak para pemburu rasa
disetiap karsa kuasa serta ingatannya
tentang bumi yang tak lagi memuda

antara rasi bintang dan kota
kita tersesat didalam kata bimbang
menenggelamkan diri di telaga kecewa
menyeret karat kedalam hati baja

pengelana tetap pengelana
menjelajahi ruang hampa, menduduki getirnya romansa
membuang rasa, mendapatkan masa
demi ilmu pengetahuan, semua terasa indah kala dia menduduki puncak kuasa

disetiap ladang gersang, ada cerita antara tanah dan rembulan
menceritakan tentang dia yang ingin melayang
menduduki singgasana raja
bersembunyi ditengah rasa prahara

andai kau tau tuan, ada hati yang tersakiti kini
menanggung beban yang kau tinggalkan
berteman dengan kekecewaan, seatap dengan kebencian
mengutuk setiap tindak tandukmu, hanya menyeret ketiadaan yang tak nyata

hanya pengelana, pengelana yang lupa jalan pulang
tersesat ditengah kebimbangan semesta
tertidur dibawah atap semesta, berlantaikan bumi yang tak berkuasa
ditengah riuh buih dilautan, biarkan semuanya terlarung diluasnya samudra

memecahkan kebuntuan, meniadakan emosi jiwa
menjadi sang penerbang yang lupa akan rumah
menjadi ilalang yang menetap disisi singgana tuanya
dan pengelana, semoga jasadmu tak seperih rasamu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar